Sabtu, 20 November 2010

KUMPULAN ARTIKEL HISAB RUKYAH

Akan segera kami terbitkan

MAKALAH HISAB RUKYAH

PENDAHULUAN




Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan kepada kita berupa Keimanan dan keislaman serta Sholawat dan salam semoga terlimpah atas junjungan dan panutan kita Nabi Muhammad SAW., juga atas keluarga dan segenap pengikut setianya sampai hari akhir nanti.
Buku ini merupakan jilid pertama dari Kitab Hisab “AS-SYAHRU” yang memuat tentang sistim perhitungan Awal Bulan Qomariyah adapun keterangan lebih lanjut tentang kitab ini kami tulis pada lembar risalah kitab halaman berikut..
Awal bulan Qomariyah adalah hal yang sangat penting untuk diketahui oleh umat Islam, karena kegiatan ibadah umat Islam banyak yang keabsahannya dibatasi oleh tanggal dan bulan Qomariyah seperti : Puasa, zakat, Hari Raya, dan hari-hari besar lainnya, yang kesemuanya hanya diketahui waktunya setelah mengetahui tanggal dan bulannya, dan penghitungan tanggal tak dapat dilakukan tanpa mengetahui awalnya. Oleh karenanya penentuan awal bulan mutlak diperlukan.
Penentuan awal bulan menurut Hisab hasilnya sangat berfariasi, hal ini tergantung pada sistim dan penggunaan data-data yang dipakai. Dari berbagai sistim yang dipakai oleh ahli Hisab, sistim yang menggunakan kaedah-kaedah Spherical Trigonometri lah yang tidak diragukan lagi kebenarannya, seperti : Ephymeris, Nautika, Newcomb dan lain-lain, namun sistim ini juga mempunyai kelemahan yaitu datanya sulit diperoleh dan juga masih tergantung pada data-data yang dibuat oleh negara-negara non Muslim, sehingga sedikit banyak masih ada yang meragukan tentang kebenaran data-data tersebut.
Sedangkan kitab-kitab hisab sistim Haqiqi Bit-tahqiq yang sudah lama digunakan, walaupun sudah memakai sistim Spherical Trigonometri namun pengerjaannya masih memakai data-data yang njlimet dan relatif lebih lama.
Berawal dari hal di atas kami berusaha keras untuk menggabungkan rumus-rumus yang bisa dipakai tanpa ketergantungan pada data-data yang sulit dicari, namun hasilnya bisa dipertanggungjawabkan dan atas pertolongan Alloh SWT. kami berhasil menggabungkan rumus-rumus hisab, sehingga jika menggunakan sistim ini hasilnya sebanding dengan sistim Ephymeris atau Nautika, bahkan dengan menggunakan Program Calculator, pengerjaan sistim ini bisa selesai dalam waktu 1 menit.
Dengan telah selesainya penyusunan buku ini, kami mengharap kepada segenap pembaca untuk memberikan saran dan kritik demi lebih sempurnanya buku ini dan yang terpenting kami memohon kepada Alloh semoga buku ini bermanfaat, sehingga pertolongan, hidayah dan ridlo-Nya terlimpah pada kita semua.


DAFTAR ISI

PENDAHULUAN 1
RISALAH KITAB 2
DAFTAR ISI 3
ISTILAH – ISTILAH 5
TABEL HASIL HISAB SAAT IJTIMA’ 9
HISAB AWAL BULAN HIJRIYAH 13
I. KONVERSI 13
II. EKLIPTIK LONGITUDE MATAHARI 15
III. SAAT TERBENAM MATAHARI 15
IV. AZIMUT MATAHARI 16
V. APPARENT LONGITUDE BULAN 17
VI. SUDUT WAKTU BULAN 17
VII. IRTIFA’UL HILAL HAKIKI 18
VIII. IRTIFA’UL HILAL MAR’I 18
IX. AZIMUT BULAN 18
X. LAMA HILAL DIATAS UFUK 19
XI. JARAK MATAHARI DAN BULAN 19
XII. ARAH RU’YATUL HILAL 19
XIII. NURUL HILAL 19
XIV. KESIMPULAN 20
XV. PROGRAM LIBRARY AS – SYAHRU 20
XVI. PROGRAM PROGRAM KALCULATOR 21
A. AWAL BULAN SISTIM AS – SYAHRU 21
B. AWAL BULAN SISTIM EPHEMERIS 22
C. AWAL BULAN SISTIM NAUTIKA 23
D. AWAL BULAN SISTIM RISALATUL QOMAROIN 24
E. PROGRAM WAKTU SHOLAT 25
F. KONFERSI TAHUN MASEHI KE HIJRIYAH 25
G. HISAB AWAL BULAN NURUL ANWAR 26
H. MULTI PROGRAM KALCULATOR CASIO FX 4500 27
I. PROGRAM SAAT IJTIMA’ 28
DAFTAR DEKLINASI DAN PERATA WAKTU 29
HISAB AWAL WAKTU SHOLAT 31
LEMBAR KERJA AWAL WAKTU SHOLAT 33
LEMBAR KERJA AWAL BULAN 35
HASIL HISAB AWAL BULAN 37
DAFTAR KEPUSTAKAAN


ISTILAH – ISTILAH

1. SAAT IJTIMA’
Saat ijtima’ disebut juga dengan konjungsi, artinya: ketika kedudukan matahari, bumi dan bulan berada pada bujur astronomis yang sama. Ijtima’ bisa terjadi pada siang hari maupum malam hari.
Ijtima’ dalam buku ini disajikan dalam bentuk tabel yang sudah matang, mudah pemakaiannya, dan sangat akurat hasilnya. Sebenarnya kami akan menerangkan secara detail perhitungan ijtima’ dalam buku ini, namun karena jalannya sangat panjang dan terlalu rumit, maka disini saya buatkan PROGRAM IJTIMA’ memakai calculator casio fx 4500, pada halaman belakang.

2. BUJUR ( طول البلد )
Kita ambil bola, langit dan bumi kita anggap sebagai bola. Bola itu kita ikat dengan tali melalui kutub utara dan kutub selatan bola, tali itulah yang di namakan bujur bola. Apabila bola itu kita perbesar seperti bumi, maka tali itu adalah bujur bumi, dan kalau kita perbesar lagi seperti langit, maka tali itu adalah bujur langit. Setiap tali atau garis yang melalui kutub utara sekaligus melalui kutub selatan merupakan garis bujur.
Bujur tempat adalah : jarak suatu tempat, sampai ke garis yang melalui kota Greenwich dekat London ( bujur 0º ), sebelah barat kota Greenwich sampai 180º disebut bujur barat, disebelah timurnya sampai 180º di sebut bujur timur.

3. LINTANG TEMPAT (عرض البـــلد)
Lintang tempat adalah: jarak dari katulistiwa sampai ke suatu tempat di muka bumi, diukur sepanjang garis bujur. Katulistiwa adalah lintang 0º. kutub utara lintang + 90º, da kutub selatan lintang - 90º. Data lintang tempat dan bujur tempat dapat diperoleh dari Almanak, atlas, atau referensi lain yang dapat di percaya. Juga bisa di peroleh dengan memakai alat Global Position Sistim ( GPS ). Dalam buku ini di muat pada halaman belakang.

4. EKLIPTIKA
Ekliptika dapat di artikan dengan Lingkaran Zodiak, dalam bahasa arabnya di namakan ( منطقه البروج ) yaitu tempat beredarnya bumi mengelilingi matahari, dalam waktu setahun yang di namakan Refolusi Bumi. Arah refolusi bumi ini berlawanan dengan arah jarum jam. Ekliptika ini memotong lingkaran equator membentuk sudut 66.5º,

5. EQUATOR ( KHATULISTIWA )
Lingkaran raksasa yang membelah bola dunia menjadi dua bagian yang sama, yaitu belahan utara dan belahan selatan. Lingkaran tersebut dinamakan Khatulistiwa Bumi, yang dalam bahasa arab di sebut ( خط الاستوء). Apabila lingkaran itu membelah langit di sebut Khatulistiwa langit ( Equator ), dalam bahasa arab disebut ( معدل النهار )

6. ECLIPTIC LONGITUDE ( EL )
( EL ) Dikenal dalam bahasa indonesia sebagai Bujur Astronomis, yang dalam bahasa arab disebut ( الطول / التقويم ). yaitu jarak titik pusat benda langit dari titik Vernal equinok ( titik Aries /الحمــــــل ), Di ukur sepanjang lingkaran Ekliptika. Kalau benda langit itu matahari di sebut Ecliptic longitude matahari ( ELM ), yang dalam bahasa Indonesia di sebut bujur astromomi matahari dan dalam bahasa arab di sebut (طول الشمس), dan jika benda langit tersebut Bulan maka di sebut Apparent Longitude bulan, yang di kenal sebagai Bujur Astronomis Bulan, dan dalam bahasa arab di sebut (تقويــــم / طول القمـــر)

7. ASENSIAREKTA
Juga di kenal dengan istilah Apparent Riht Ascensio atau Panjatan Tegak, yang dalam bahasa arab ( الصعودالمستقيــــم / المطالع البلاديه ). Ini adalah jarak titik pusat benda langit dari titik Vernal equinok ( titik Aries / الحمـــل ), Di ukur sepanjang lingkaran Equator. Kalau benda langit itu matahari di sebut Asensiarekta Matahari, jika benda langit tersebut Bulan maka di sebut Asensiarekta Bulan.

8. DEKLINASI
Jarak titik pusat benda langit, sampai dengan Equator langit, di ukur sepanjang lingkaran waktu, dinamakan Deklinasi. Jika benda langit itu matahari dinamakan Deklinasi matahari ( ميل الشمس / ميل الاول ). Dan kalau benda langit itu Bulan dinamakan Deklinasi bulan (ميل القمر). Deklinasi sebelah utara Equator bernilai positif (+), deklinasi sebelah selatan Equator bernilai negatif (-).

9. APPARENT LATITUDE
Jarak titik pusat benda langit dari lingkaran ekliptika. jika benda langit itu bulan dinamakan apparent latitude bulan عرض القمر ) (, nilai maksimumnya 5º 8º.nilai positif berarti bulan di utara ekliptika dan nilai negatif berarti bulan d selatan ekliptika.

10. SUDUT WAKTU
Yaitu sudut yang di bentuk oleh lingkaran deklinasi dengan lingkaran meredian yang melewati suatu benda langit , atau bisa juga diartikan jarak benda langit dari titik kulminasi, diukur sepanjang lintasan hariannya. Apabila benda langit berada dibelahan barat, bernilai positif. Jika berada di belahan timur bernilai negatif. Sudut waktu di sebut juga Hour angle, dalam bahasa arab di sebut (فضل الدائر).





11. SEMI DIAMETER ( Sd )
Kita buat lingkaran, kita ukur titik pusatnya hingga ke tepi lingkaran, hasil pengukuran itu di sebut semi diameter atau jari –jari lingkaran. Kalau lingkaran itu matahari di sebut semi diameter matahari atau ( نصف القطرالشمس ), Kalau lingkaran itu bulan di sebut semi diameter bulan atau (نصف القطرالقمر),

12. REFRAKSI ( Ref )
Pembiasan sinar atau refraction ( دقا ئق الاختلاف),yaitu perbedaan tinggi langit yang terlihat dengan tinggi sebenarnya, akibat adanya pembiasan sinar. Pembiasan itu terjadikarena sinar yang sampai ke mata kita melalui lapisan atmosfir yang berbeda – beda tingkat kerenggangan udaranya. Sehingga posisi setiap benda langit itu lebih tinggi dari yang sebenarnya. Benda langit yang menempati titik zenit / titik atas nilai refraksinya nol, sedangkan pada saat piringan atas benda langit itu bersinggungan dengan ufuk / kaki langit, maka nilai refraksinya 34.5 menit busur.

13. KETINGGIAN ( H )
Jikalau kita mengukur titik pusat suatu benda langit sepanjang lingkaran fertikal sampai ke kaki langit, maka dinamakan ketinggian. Dalam bahasa arab disebut (الارتفـــاع). Ketinggian benda langit akan di beri tanda positif apabila di atas ufuk,dan di beri tanda negatif apabila di bawah ufuk.

14. IRTIFA’UL HILAL MAR’I ( M )
Adalah ketinggian hilal yang dapat di lihat, yaitu ketinggian hakiki yang telah di koreksi dengan refracsi, semi diameter, horisontal parallak dan kerendahan ufuk.
a. Semi diameter bulan rata – ratanya 0º 16º
Dalam hal ini terjadi perselisihan di antar para ahli hisab. Apakah Semi diameter bulan untuk di tambahkan atau untuk mengurangi tinggi hilal hakiki. Menurut ahli hisab yang berpendapat semi diameter bulan di tambahkan beralasan : piringan hilal yang terakhir tenggelam adalah bagian atas, karena terjadinya beda azimut, sehingga semi diameter bulan di tambahkan. sedangkan para ahli hisab yang berpendapat semi diameter bulan untuk mengurangi beralasan : Masuknya awal bulan hijriah itu jika hilal sudah nampak di atas ufuk, setelah matahari terbenam pasca ijtima’.penampakan hilal itu pasti piringan yang bagian bawah. Karena bagian itulah yang disinari matahari dan tampak dari bumi, maka semi diameter bulan untuk mengurangi. Sebenarnya perbedaan ini tidak usah terjadi, kalau kita bisa memahami hal dibawah ini.
Hilal itu tergantung pada titik pusatnya terhadap titik pusat matahari. Semakin besar beda azimut kedua benda langit itu , maka semakin miring kedudukan hilal terhadap ufuk, sehingga semi diameter bulan di tambahkan. kalau beda azimut keduanya kecil, maka piringan hilal yang kelihatan adalah yang bagian bawah, sehingga semi diameter bulan untuk mengurangi

Lihat gambar:
B1 B2






MATAHARI

Pada gambar di atas dapat disimpulkan bahwa titik pusat Bulan di kurangi sebesar semi diameter bulan cos a, a adalah beda azimut. Atau sebaliknya, titik pusat bulan di tambah semi diameter bulan sin a, a adalah beda azimut.
b. Parallak ( Par ) / beda lihat untuk mengurangi
Rumusnya : ((semi diameter bulan / .2725 ) cos irtifa’ul hilal hakiki )
c. Refracsi untuk ditambahkan
Rumusnya : ( .0167 / tan ( tinggi hilal hakiki setelah di koreksi par dan Sd + 7.31 / (hakiki setelah di koreksi par dan Sd + 4.4 )))
d. Kerendahan ufuk di tambahkan
rumusnya: .0293 √ ketinggian tempat di atas permukaan air laut dalam satuan meter.
15. AZIMUT ( Z )
Arah benda langit, atau dapat diartikan dengan besarnya suatu sudut yang mengapit titik barat. Bila benda langit berada di utara titik barat bernilai positif dan Bila benda langit berada di selatan titik barat bernilai negatif.

TABEL HASIL HISAB SA’AT IJTIMA’
MUHARAM SHOFAR ROB.AWAL ROB.TSANI JUM. ULA JUM. TSANI ROJAB SYA’BAN ROMADLON SYAWAL DZ.QO’DAH DZ. HIJJAH
1424 03-03-03
09.36.01 02-04-03
02.19.46 01-05-03
19.15.52 31-05-03
11.20.57 30-06-03
01.39.45 24-06-03
13.53.48 28-08-03
00.27.25 26-09-03
10.10.15 25-10-03
19.51.21 24-11-03
06.00.00 23-12-03
16.44.03 22-01-04
04.05.57
1425 20-02-04
16.18.44 21-03-04
05.42.24 19-04-04
20.22.16 19-05-04
11.53.00 18-06-04
03.27.51 17-07-04
18.24.50 16-08-04
08.24.57 14-09-04
21.30.06 14-10-04
09.49.18 12-11-04
21.28.13 12-12-04
08.30.04 10-01-05
19.03.52
1426 09-02-05
05.29.05 10-03-05
16.11.25 09-04-05
03.33.05 08-05-05
15.46.31 07-06-05
04.56.10 06-07-05
19.03.34 05-08-05
10.05.49 04-09-05
01.46.28 03-10-05
17.28.56 02-11-05
08.25.34 01-12-05
22.01.59 31-12-05
10.12.48
1427 14-01-06
21.15.42 28-02-06
07.31.51 29-03-06
17.16.20 28-04-06
02.44.59 27-05-06
12.26.42 25-06-06
23.06.21 25-07-06
11.31.59 24-08-06
02.10.50 22-09-06
18.46.06 22-10-06
12.15.06 21-11-06
05.19.02 20-12-06
21.01.50
1428 19-01-07
11.01.45 17-02-07
23.15.22 19-03-07
09.43.39 17-04-07
18.37.06 17-05-07
02.28.19 15-06-07
10.14.14 14-07-07
19.04.52 13-08-07
06.03.35 11-09-07
19.45.17 11-10-07
12.01.42 10-11-07
06.04.07 10-12-07
00.41.27
1429 08-01-08
18.38.13 07-02-08
10.45.35 08-03-08
00.15.18 06-04-08
10.56.23 05-05-08
19.19.19 04-06-08
02.23.40 03-07-08
09.19.41 01-08-08
17.13.38 31-08-08
02.59.07 29-09-08
15.13.18 29-10-08
06.14.54 27-11-08
23.55.38
1430 27-12-08
19.23.26 26-01-09
14.56.21 25-02-09
08.36.08 26-03-09
23.07.00 25-04-09
10.23.39 24-05-09
19.12.06 23-06-09
02.36.04 22-07-09
09.35.42 20-08-09
17.02.40 19-09-09
01.45.23 18-10-09
12.34.09 17-11-09
02.14.47
1431 16-12-09
19.03.09 15-01-10
14.12.26 14-02-10
09.52.23 16-03-10
04.02.10 14-04-10
19.30.00 14-05-10
08.05.29 12-06-10
18.15.41 12-07-10
02.41.34 10-08-10
10.09.15 08-09-10
17.30.55 08-10-10
01.45.33 06-11-10
11.52.51
1432 06-12-10
00.36.46 04-01-11
16.03.41 03-02-11
09.31.44 05-03-11
03.46.57 03-04-11
21.33.25 03-05-11
13.51.48 02-06-11
04.03.43 01-07-11
15.55.02 31-07-11
01.40.55 29-08-11
10.05.11 27-09-11
18.09.46 27-10-11
02.56.52
1433 25-11-11
13.10.45 25-12-11
01.07.27 23-01-12
14.40.21 22-02-12
05.35.41 22-03-12
21.38.12 21-04-12
14.19.30 21-05-12
06.48.08 19-06-12
22.03.13 19-07-12
11.25.09 17-08-12
22.55.32 16-09-12
09.11.44 15.-10-12
19.03.36
1434 14-11-12
05.09.05 13-12-12
15.42.42 12-01-13
02.44.42 10-02-13
14.21.12 12-03-13
02.52.06 10-04-13
16.36.24 10-05-13
07.29.30 08-06-13
22.57.27 08-07-13
14.15.24 07-08-13
04.51.49 05-09-13
18.37.15 05-10-13
07.35.37
1435 03-11-13
19.51.03 03-12-13
07.23.27 01-01-14
18.15.15 31-01-14
04.39.37 01-03-14
15.00.46 31-03-14
01.45.47 29-04-14
13.15.27 29-05-14
01.41.20 27-06-14
15.09.35 27-07-14
05.42.53 25-08-14
21.13.52 24-09-14
13.14.52
1436 24-10-14
04.57.45 22-11-14
19.33.21 22-12-14
08.36.56 20-01-15
20.14.48 19-02-15
06.48.22 20-03-15
16.37.18 19-04-15
01.57.58 18-05-15
11.14.21 16-06-15
21.06.28 16-07-15
08.25.23 14-08-15
21.54.31 13-09-15
13.42.22
1437 13-10-15
07.06.48 12-11-15
00.48.14 11-12-15
17.30.30 10-01-16
08.31.38 08-02-16
21.40.02 09-03-16
08.55.37 07-04-16
18.24.47 07-05-16
02.30.38 05-06-16
10.00.43 04-07-16
18.02.08 03-08-16
03.45.40 01-09-16
16.04.13
1438 01-10-16
07.12.28 31-10-16
00.39.16 29-11-16
19.19.19 29-12-16
13.54.17 28-01-17
07.08.09 26-02-17
21.59.30 28-03-17
09.58.21 26-04-17
19.17.17 26-05-17
02.45.36 24-06-17
09.31.51 23-07-17
16.46.43 22-08-17
01.31.18

TABEL HASIL HISAB SA’A IJTIMA’
MUHARAM SHOFAR ROB.AWAL ROB.TSANI JUM. ULA JUM. TSANI ROJAB SYA’BAN ROMADLON SYAWAL DZ.QO’DAH DZ. HIJJAH
1439 20-09-17
12.30.59 20-10-17
02.13.09 18-11-17
18.43.13 18-12-17
13.31.31 17-01-18
09.18.21 16-02-18
04.06.19 17-03-18
20.12.42 16-04-18
08.58.16 15-05-18
18.48.55 14-06-18
02.44.23 13-07-18
09.49.01 11-08-18
16.52.52
1440 10-09-18
01.02.35 09-10-18
10.47.58 07-11-18
23.03.09 07-12-18
14.21.27 06-01-19
08.29.18 05-02-19
04.04.42 06-03-19
23.05.06 05-04-19
15.51.37 05-05-19
05.46.39 03-06-19
17.03.06 03-07-19
02.17.22 01-08-19
10.13.04
1441 30-08-19
17.38.16 29-09-19
01.27.29 28-10-19
10.39.35 26-11-19
22.06.42 26-12-19
12.14.14 25-01-20
04.4307 23-02-20
22.33.08 24-03-20
16.29.21 23-04-20
09.27.00 23-05-20
00.40.00 21-06-20
13.42.36 21-07-20
00.34.06
1442 19-08-20
09.42.48 17-09-20
18.01.20 17-10-20
02.32.10 15-11-20
12.08.18 14-12-20
23.17.41 13-01-21
12.01.17 12-02-21
02.06.48 13-03-21
17.22.17 12-04-21
09.31.59 12-05-21
02.00.56 10-06-21
17.53.47 10-07-21
08.17.46
1443 08-08-21
20.51.16 07-09-21
07.52.54 06-10-21
18.06.31 05-11-21
04.13.43 04-12-21
14.44.09 03-01-22
01.34.37 01-02-22
12.47.09 03-03-22
00.35.55 01-04-22
13.25.33 01-05-22
03.29.15 30-05-22
18.31.26 29-06-22
09.53.25
1444 29-07-22
00.56.10 27-08-22
15.18.16 26-09-22
04.55.42 25-10-22
17.49.49 24-11-22
05.58.20 23-12-22
17.18.00 22-01-23
03.54.22 20-02-23
14.06.58 22-03-23
00.24.17 20-04-23
11.13.41 19-05-23
22.54.26 18-06-23
11.38.18
1445 18-07-23
01.32.58 16-08-23
16.39.19 15-09-23
08.40.56 15-10-23
00.56.16 13-11-23
16.28.31 13-12-23
06.33.09 11-01-24
18.58.32 10-02-24
06.00.18 10-03-24
16.01.35 09-04-24
01.22.01 08-05-24
10.23.05 06-06-24
19.38.54
1446 06-07-24
05.58.33 04-08-24
18.14.12 03-09-24
08.56.43 03-10-24
01.50.23 01-11-24
19.48.15 01-12-24
13.22.32 31-12-24
05.27.54 29-01-25
19.37.06 28-02-25
07.45.57 29-03-25
17.58.59 28-04-25
02.32.18 27-05-25
10.03.30
1447 25-06-25
17.32.46 25-07-25
02.12.21 23-08-25
13.07.41 22-09-25
02.55.15 21-10-25
19.26.17 20-11-25
13.48.22 20-12-25
08.44.27 19-01-26
02.53.06 17-02-26
19.02.17 19-03-26
08.24.37 17-04-26
18.52.57 17-05-26
03.02.12
1448 15-06-26
09.55.19 14-07-26
16.44.46 13-08-26
00.37.54 11-09-26
10.28.08 10-10-26
22.51.12 09-11-26
14.03.14 09-12-26
07.52.57 08-01-27
03.25.30 06-01-27
22.57.14 08-03-27
16.30.37 07-04-27
06.52.18 06-05-27
17.59.47
1449 05-06-27
02.41.31 03-07-27
10.03.15 02-08-27
17.06.23 01-09-27
00.42.20 30-09-27
09.37.13 29-10-27
20.37.41 28-11-27
10.25.33 28-12-27
03.13.27 26-01-28
22.13.38 25-02-28
17.38.33 26-03-28
11.32.28 25-04-28
02.48.05
1450 24-05-28
15.17.28 23-06-28
01.28.43 22-07-28
10.02.52 20-08-28
17.45.01 19-09-28
01.24.54 18-10-28
09.57.57 16-11-28
20.19.09 16-12-28
09.07.26 15-01-29
00.25.38 13-02-29
17.32.39 15-03-29
11.20.23 14-04-29
04.41.20
1451 13-05-29
20.43.19 12-06-29
10.51.43 11-07-29
22.52.13 10-08-29
08.56.57 08-09-29
17.45.23 08-10-29
02.15.42 06-11-29
11.25.16 05-12-29
21.53.16 04-01-30
09.50.41 02-02-30
23.08.39 04-03-30
13.35.49 03-04-30
05.03.42
1452 02-05-30
21.13.19 01-06-30
13.22.31 01-07-30
04.35.39 30-07-30
18.12.10 29-08-30
06.08.31 27-09-30
16.55.50 27-10-30
03.18.08 25-11-30
13.47.37 25-12-30
00.33.22 23-01-31
11.32.08 21-02-31
22.50.01 23-03-31
10.50.15
1453 21-04-31
23.58.15 21-05-31
14.18.23 20-06-31
05.25.52 19-07-31
20.41.25 18-08-31
11.33.28 17-09-31
01.48.02 16-10-31
15.21.53 15-11-31
04.10.46 14-12-31
16.06.57 13-01-32
03.07.51 11-02-32
13.25.25 11-03-32
23.25.51
TABEL HASIL HISAB SA’AT IJTIMA’
MUHARAM SHOFAR ROB.AWAL ROB.TSANI JUM. ULA JUM. TSANI ROJAB SYA’BAN ROMADLON SYAWAL DZ.QO’DAH DZ. HIJJAH
1454 10-04-32
09.40.41 09-05-32
20.36.55 08-06-32
08.33.17 07-07-32
21.42.41 06-08-32
12.12.43 05-09-32
03.57.47 04-10-32
20.27.31 03-11-32
12.46.05 03-12-32
03.54.01 01-01-33
17.18.10 31-01-33
05.01.01 01-03-33
15.24.42
1455 31-03-33
00.52.50 29-04-33
09.47.22 28-05-33
18.37.44 27-06-33
04.08.14 26-07-33
15.13.45 25-08-33
04.40.58 23-09-33
20.40.56 23-10-33
14.29.34 22-11-33
08.40.16 22-12-33
01.47.37 20-01-34
17.02.42 19-02-34
06.11.25
1456 20-03-34
17.15.45 19-04-34
02.27.05 18-05-34
10.13.47 16-06-34
17.27.08 16-07-34
01.16.27 14-08-34
10.54.15 12-09-34
23.14.59 12-10-34
14.33.49 11-11-34
08.17.23 11-12-34
03.15.33 09-01-35
22.04.15 08-02-35
15.23.18
1457 10-03-35
06.10.38 08-04-35
17.58.59 08-05-35
03.05.06 06-06-35
10.21.55 05-07-35
17.00.32 04-08-35
00.13.01 02-09-35
09.00.44 01-10-35
20.07.59 31-10-35
09.59.52 30-11-35
02.38.44 29-12-35
21.32.05 28-01-36
17.18.21
1458 27-02-36
12.00.26 28-03-36
03.57.55 26-04-36
16.34.25 26-05-36
02.18.11 24-06-36
10.10.51 23-07-36
17.18.13 22-08-36
00.36.33 20-09-36
08.52.46 19-10-36
18.51.11 18-11-36
07.15.40 17-12-36
22.35.37 16-01-37
16.35.34
1459 15-02-37
11.55.15 17-03-37
06.37.24 15-04-37
23.08.54 15-05-37
12.55.33 14-06-37
00.11.28 13-07-37
09.33.01 11-08-37
17.42.48 10-09-37
01.26.41 09-10-37
09.35.43 07-11-37
19.04.18 07-12-37
06.39.31 05-01-38
20.42.31
1460 04-02-38
12.53.21 06-03-38
06.16.11 04-04-38
23.44.11 04-05-38
16.20.51 03-06-38
07.25.26 02-07-38
20.33.22 01-08-38
07.41.32 30-08-38
17.13.58 29-09-38
01.58.47 28-10-38
10.54.03 26-11-38
20.47.54 26-12-38
08.03.09
1461 24-01-39
20.37.17 23-02-39
10.18.42 25-03-39
01.00.42 23-04-39
16.35.57 23-05-39
08.39.14 22-06-39
00.22.39 21-07-39
14.55.17 20-08-39
03.51.44 18-09-39
15.24.13 18-10-39
02.10.12 16-11-39
12.47.16 15-12-39
23.33.13
1462 14-01-40
10.26.27 12-02-40
21.25.38 13-03-40
08.47.18 11-04-40
21.01.24 11-05-40
10.29.25 10-06-40
01.04.16 09-07-40
16.15.56 08-08-40
07.27.36 06-09-40
22.14.52 06-10-40
12.27.05 05-11-40
01.57.10 04-12-40
14.34.20
1463 03-01-41
02.08.57 01-02-41
12.44.05 02-03-41
22.40.31 01-04-41
08.30.39 30-04-41
18.47.32 30-05-41
05.57.11 28-06-41
18.18.07 28-07-41
08.03.31 26-08-41
23.17.21 25-09-41
15.42.27 25-10-41
08.31.29 24-11-41
00.37.54
1464 23-12-41
15.07.33 22-01-42
03.43.16 20-02-42
14.40.06 22-03-42
00.24.13 20-04-42
09.20.32 19-05-42
17.56.04 18-06-42
02.49.23 17-07-42
12.53.05 16-08-42
01.02.30 14-09-42
15.51.23 14-10-42
09.04.18 13-11-42
03.29.36
1465 12-12-42
21.30.50 11-01-43
13.54.27 10-02-43
04.08.55 11-03-43
16.10.31 10-04-43
02.07.51 09-05-43
10.22.27 07-06-43
17.36.17 07-07-43
00.53.10 05-08-43
09.23.58 03-09-43
20.18.33 03-10-43
10.13.21 02-11-43
02.58.38
1466 01-12-43
21.38.08 31-12-43
16.49.15 30-01-44
11.05.42 29-02-44
03.13.35 29-03-44
16.27.13 28-04-44
02.43.21 27-05-44
10.40.51 25-06-44
17.25.34 25-07-44
00.11.44 23-08-44
08.07.13 21-09-44
18.04.41 21-10-44
06.37.38
1467 19-11-44
21.58.59 19-12-44
15.54.21 18-01-45
11.26.41 17-02-45
06.52.20 19-03-45
00.16.05 17-04-45
14.27.55 17-05-45
01.27.51 15-06-45
10.06.04 14-07-45
17.29.38 13-08-45
00.40.30 11-09-45
08.28.57 10-10-45
17.38.05
1468 09-11-45
04.50.08 08-12-45
18.42.34 07-01-46
11.25.14 06-02-46
06.10.54 08-03-46
01.16.33 06-04-46
18.52.54 06-05-46
09.57.19 04-06-46
22.23.42 04-07-46
08.40.08 02-08-46
17.26.44 01-09-46
01.26.40 30-09-46
09.26.44
TABEL HASIL HISAB SA’AT IJTIMA’
MUHARAM SHOFAR ROB.AWAL ROB.TSANI JUM. ULA JUM. TSANI ROJAB SYA’BAN ROMADLON SYAWAL DZ.QO’DAH DZ. HIJJAH
1469 29-10-46
18.18.15 28-11-46
04.51.18 27-12-46
17.40.06 26-01-47
08.44.58 25-02-47
01.27.06 26-03-47
18.45.24 25-04-47
11.41.03 25-05-47
03.28.47 23-06-47
17.37.04 23-07-47
05.50.34 21-08-47
16.17.29 20-09-47
01.32.39
1470 19-10-47
10.29.10 17-11-47
20.00.09 17-12-47
06.39.27 15-01-48
18.33.39 14-02-48
07.32.44 14-03-48
21.28.52 13-04-48
12.20.56 13-05-48
03.59.25 11-06-48
19.51.10 11-07-48
11.05.26 10-08-48
01.00.09 08-09-48
13.25.48
1471 08-10-48
00.46.26 06-11-48
11.39.34 05-12-48
22.31.20 04-01-49
09.25.42 02-02-49
20.17.03 04-03-49
07.12.44 02-04-49
18.40.25 02-05-49
07.12.15 31-05-49
21.01.21 30-06-49
11.51.33 30-07-49
03.08.29 28-08-49
18.19.53
1472 27-09-49
09.06.18 26-10-49
23.16.19 25-11-49
12.36.54 24-12-49
00.52.58 23-01-50
11.58.09 21-02-50
22.04.42 23-03-50
07.42.08 21-04-50
17.26.58 21-05-50
03.52.15 19-06-50
15.23.05 19-07-50
04.18.03 17-08-50
18.48.41
1473 16-09-50
10.50.31 16-10-50
03.49.49 14-11-50
20.42.36 14-12-50
12.19.17 13-01-51
01.59.26 11-02-51
13.43.40 12-03-51
23.55.19 11-04-51
09.02.14 10-05-51
17.31.51 09-06-51
01.59.11 08-07-51
11.11.37 06-08-51
22.06.36
Hasib : M. UZAL SYAHRUNA
KETERANGAN
 Cara membaca tabel di atas
Contoh :
SYAWAL

1424 24-11-03
06.00.00



Jadi ijtima’ awal bulan syawal 1424 H. Jatuh pada tanggal 24 Nofember 2003 M. Jam 06.00 WIB

 Penggunaan data tabel di atas
Jika ingin menghisab Awal Bulan Hijriyah, yang harus kita ketahui terlebih dahulu adalah
Saat Ijtima’ awal bulan yang kita cari, dengan jalan melihat data pada tabel diatas.


HISAB AWAL BULAN HIJRIYAH

I. KONVERSI

1. Terlebih dahulu tanggal, bulan dan tahun masehi dijadikan bilangan hari semua dengan berdasarkan system ( konsep ) matematik.
a. Bulan dan tahun masehi masing-masing dikurangi satu, misalnya tanggal 24 November 2003 diubah menjadi 24 bulan Oktober 2002 M. ( tanggal tetap )
b. Tahun yang sudah diubah dibagi 4 , hasilnya yang di depan koma dikalikan 1461 dan jika terdapat sisa di belakang koma, bilangan itu dikalikan 4 lalu dikalikan lagi 365 hari.
c. Bilangan bulan dan tanggal dijadikan bilangan hari sesuai dengan umur bulan masehi.
2. Jumlah hari dikurangi anggaran Gregorius 13 hari ( berlangsung sampai tahun 2099 ). Bilangan 13 ini berasal dari 10 hari akibat pembaharuan sistim Gregorius sedangkan yang 3 hari ialah abad 17, 18, dan 19 yang dalam perhitungan dianggap sebagai tahun panjang padahal semestinya tahun pendek. Anggaran Gregorius akan selalu tambah, apabila jumlah tahun abad tidak habis di bagi 400 tahun.
Contoh:
- abad 20, berjumlah 2000 th, habis di bagi 400 th, maka anggaran gregorius tetap 13 hari
- abad 21, berjumlah 2100 th, tidak habis di bagi 400 th, maka anggaran gregorius menjadi 14 hari
- abad 22, berjumlah 2200 th, tidak habis di bagi 400 th, maka anggaran gregorius menjadi15 hari
- abad 23, berjumlah 2300 th, tidak habis di bagi 400 th, maka anggaran gregorius menjadi 16 hari
- abad 24, berjumlah 2000th, habis di bagi 400th, maka anggaran gregorius tetap 16 hari, begitu seterusya.
Anggaran Gregorius ini berguna untuk mengoreksi jumlah hari yang kita hitung. Perlu di ketahui anggaran Gregorius ini dimulai pada waktu pemerintahan Romawi di pegang oleh kaisar PAUS GREGORIUS XIII. Waktu itu atas saran seorang ahli astronomi, hari yang menurut perhitungan Julius di nyatakan hari jumat tanggal 5 oktober 1582 M di sempurnakan menjadi hari jumat tanggal 15 oktober 1582 M. perhitungan ini selisih 10 hari, yang di kenal dengan Anggaran Gregorius. Sehingga jelaslah kalau kita menghitung jumlah hari sebelum tanggal 4 oktober 1582 M, tidak usah di kurangi Anggaran Gregorius.





PERSAMAAN ISTILAH HARI DAN PASARAN
DALAM MEMBACA HASIL PERHITUNGAN
H A R I PASARAN
S i s a A r t i S i s a A r t i
1 SABTU 1 KLIWON
2 AHAD 2 LEGI
3 SENIN 3 PAING
4 SELASA 4 PON
5 RABU 5 / 0 WAGE
6 KAMIS
7 / 0 JUMAT

RUMUS USIA BULAN DALAM SATU TAHUN MASEHI
Nama Bulan JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
Bulan Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Usia Bulan 31 28/29 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
Kabisat ♥ 31 60 91 121 152 182 213 244 274 305 335 366
Basitoh ♦ 31 59 90 120 151 181 212 243 273 304 334 365

Keterangan :
Angka-angka tersebut di atas adalah bilangan hari.
♥ Kabisat = tahun yang berumur panjang. ♦ Basitoh = tahun yang berumur pendek.

Contoh :
Bertepatan Hari dan Pasaran apakah tanggal 24 November 2003 ?

Uraian :
Tanggal 24 November 2003 bila diuraikan = 2002 tahun + 10 bulan + 24 hari
Langkah Penghitungan :
1. 2002 : 4 = 500,5 = 500 daur
0,5 x 4 = 2 tahun
2. 500 daur x 1461 = 730500 hari
2 tahun x 365 = 730 hari
10 bulan ( lihat usia bulan ) = 304 hari
24 hari = 24 hari
= 731558 hari
Anggaran gregorius = 13 – hari
Jumlah hari 24 Nov. 2003 = 731545 hari

3. Mencari nama hari : Jumlah hari 24 Nov. 2003 : 7 = Sisa
731545 : 7 = 104506,4286 ( yang diambil angka di belakang koma saja )
0,4286 x 7 = 3,0002 Sisa = 3 = SENIN
4. Mencari nama Pasaran : Jumlah hari 24 Nov. 2003 : 5 = Sisa
731545 : 5 = 146309, __ ( bila tidak ada angka di belakang koma, berarti 0)
Sisa = 0 = WAGE. Atau Jumlah hari 24 Nov. 2003 = 731545 di ambil angka yang paling belakang = 5 di hitung dari kliwon = WAGE

Kesimpulan : tanggal 24 November 2003 jatuh pada hari SENIN WAGE

II. ECLIPTIC LONGITUDA MATAHARI ( ELM )
ASENSIA REKTA ( A’ ) DAN DEKLINASI MATAHARI ( U )

Dengan jalan jumlah hari 24 November 2003 dikurangi jumlah hari ( tgl. 31 Desember 1984 = 724643 Rumus ) ditambah perkiraan saat maghrib WIB menjadi GMT :
731545 – 724643 + ( 11 / 24 ) = J
J = 6902.458333
Kita masukkan ke rumus
C = 279.5751 + J x 0.985647 EXE 7082.962449
G = 356.967 + J x . 985600 EXE 7160.029933
ELM N = C + 1.916294 sin G + . 020028 sin 2 G + . 000 290 sin 3 G = 7081.711474
Asensiarecta ( A’ ) = tan –1 ( . 917451381 tan N )
( A’ ) = 59º 36º 13.26º
Deklinasi ( U ) = sin–1 ( .397847914 sin N )
= -20º 30º 27.85º
Catatan :
( A’ ) = Asensia Recta
( U ) = Deklinasi Matahari
( 11/24) = 11 perkiraan terbenam matahari GMT
24 pembagi dalam sehari semalam 24 jam.

III. SAAT TERBENAM MATAHARI ( X )
Yaitu saat terbenam matahari pada tanggal terjadinya ijtima’, ( pada kitab Nurul Anwar dan kitab-kitab hisab lainnya ) jika terjadi ijtima’ setelah ghurub maka tanggal atau hari berikutnya yang dihisab, dengan tujuan hasil akhir ( IRTIFA’ } akan di atas ufuk atau bernilai Plus, namun dalam kitab ini disesuaikan dengan tanggal saat terjadinya ijtima’ dengan tujuan jika hasilnya Plus ( + ) maka hilal di atas ufuk Hakiki dan jika hasilnya sebaliknya ( - ) maka hilal masih berada di bawah ufuk.
Langkah selanjutnya menentukan ketinggian Matahari waktu terbenam dengan rumus :
A. Tinggi Matahari ( C’ )
( C’ ) = 0º – Semi diameter – Revracsi – Dip.

Semi diameter = 0º 16’ ( rata-rata Semi diameter matahari )
Revracsi = 0º 34.5’
Dip = 0.0293 √ K ( Ketinggian )
K ( Ketinggian tempat = sebagai contoh 5 m )
Tinggi Matahari ( C’ ) = 0º – 0º 16’ – 0º 34.5’ – . 0293 √ 5 m
-0º 54’ 25.86’’
B. Sudut Waktu Matahari ( Q )
( Q ) = Cos –1 ( - tan P x tan U + sin C’ / Cos P / Cos U )
Markaz Pantai Serang Blitar
P = -8º 19’ 52.86’’ U = -20º 30’ 27.85’’
V = 112º 13’ 23.2’’ C’ = -0º 54’ 25.86’’
E = 0º 13’ 25’’ ( lihat jadwal perata waktu )
Hisab Q = Cos –1 ( -tan -8º 19’ 52.86’’ tan -20º 30’ 27.85’’ + sin -0º 54’ 25.86’’ / Cos -8º 19’ 52.86’’ / Cos -20º 30’ 27.85’’ )
94º 7’ 14.89’’
C. Terbenam Matahari ( X )
EXE SHIF º ‘ “

( X ) = ( Q / 15 + ( 105 – V ) / 15 + 12 – E
17º 34’ 10.44’’
Catatan :
105 adalah tolok ukur waktu Indonesia bagian barat, jika ingin merubah WIT atau WITENG maka harus ditambah menjadi 120 untuk WITENG atau 135 untuk WIT.

IV. AZIMUT MATAHARI (A)
Cara menghisab Azimut Matahari dengan rumus :

A = tan –1 ( -sin P / tan Q + Cos P x tan U / sin Q )

Lintang tempat ( P ) = -8º 19’ 52.86’’
Deklinasi ( U ) = -20º 30’ 27.85’’
Sudut Waktu ( Q ) = 94º 7’ 14.89’’
Hisab A = tan –1 ( -sin -8º 19’ 52.86’’ / tan 94º 7’ 14.89’’ + Cos -8º 19’ 52.86’’ x tan -20º 30’ 27.85’’ / sin 94º 7’ 14.89’’ )
-20º 52’ 52.82’’
V. APPARENT LONGITUDE BULAN ( ALB ) / APPRRENT LATITUDE BULAN ( ALA ) ASENSIAREKTA BULAN ( R ) DAN DEKLINASI BULAN ( Z )

Sebelum menghisab Asensiarecta bulan terlebih dahulu jumlah hari pada bab mencari Asensiarecta matahari dikurangi perkiraan Maghrib ditambah waktu maghrib GMT. Menjadi:
j’ = j – ( 11 / 24 ) + ( X – 7 ) / 24
j’ = 6902.458333 – 0.458333333 + 10.56956847 EXE 6902.440 390
Jumlah hari ( J’ ) yang baru ini dimasukkan ke dalam rumus ini
G’ = 18.25 + 13.17640 x j ’ EXE 90967.56555
N’ = 185.33 + 13.06499 x j ’ EXE 90365.64467
W = 356.93 + . 98560 x j ’ EXE 7159.975248
F = 323.05 + 13.22935 x j ’ EXE 91637.84977
O = 98.64 + 12.19075 x j ’ EXE 84244.56518
ALA C” = 5.13 sin F + . 28 sin ( N’ + F ) – . 28 sin ( F – N’ ) – . 17 sin ( F – 2 O )
-1º 35’ 56.82’’
ALB L = G’ + 6.29 sin N’ – ( 1.27 sin ( N’ – 2 O )) + . 66 sin 2 O + . 21 sin 2 N’ – . 19 sin W – . 11 sin 2 F EXE 90968.46542

1. Asensia Rekta Bulan ( R )
R = tan –1 (( sin L x . 917451381 – tan C” x . 397847914 ) / Cos L )
66º 27’ 11.39’’
2. Deklinasi Bulan ( Z )
Z = sin –1 ( sin C” x . 91745138 + Cos C” x . 397847914 sin L )
-23º 17’ 57.7’’

VI. SUDUT WAKTU BULAN ( T )
Dengan memakai rumus :
T = A’ – R + Q
A’ = Asensia recta Matahari
R = Asensia rekta Bulan
Q = Sudut waktu Matahari
Hisab :
EXE SHIF º ‘ “

T = 59º 36’ 13.26’’ – 66º 27’ 11.39’’ + 94º 7’ 14.89’’
87º 16’ 16.77’’


VII. IRTIFA’UL HILAL HAKIKI ( H )
Rumus :
H = sin –1 ( sin P sin Z + Cos P Cos Z Cos T )
P = -8º 19’ 52.86’’
Z = -23º 17’ 57.7’’
T = 87º 16’ 16.77’’
Hisab H = sin –1 ( sin -8º 19’ 52.86’’ sin -23º 17’ 57.7’’ + Cos -8º 19’ 52.86’’ Cos -23º 17’ 57.7’’ Cos 87º 16’ 16.77’’ )
5º 46’ 20.17’’

VIII. IRTIFA’UL HILAL MAR’I ( M’ )

Dengan memakai Rumus di bawah ini, maka Revracsi, semi diameter, Horisontal pandang dan kerendahan Ufuk sudah terkoreksi dengan sendirinya.
Rumus :
M = H – (( 0º 16’ / . 2725 ) Cos H ) + 0º 16’
M’ = M + ( . 0167 / tan ( M + 7. 31 / ( M + 4.4 ))) + . 0293 √ K

Hisab
M = 5º 46’ 20.17’’ – (( 0º 16’ / . 2725 ) Cos 5º 46’ 20.17’’ ) + 0º 16’
5º 3’ 55.09’’
M’ = 5º 3’ 55.09’’+ ( . 0167 / tan ( 5º 3’ 55.09’’+ 7. 31/ ( 5º 3’ 55.09’’ + 4.4 ))) + . 0293 √5
5º 17’ 38.99’’

IX. AZIMUT BULAN ( L’ )
Untuk menghisab Azimut bulan dipakai rumus sebagai berikut :
L’ = tan –1 ( -sin P / tan T + Cos P tan Z / sin T )

P = -8º 19’ 52.86’’
T = 87º 16’ 16.77’’
Z = -23º 17’ 57.7’’
Hisab L ‘ = tan –1 ( -sin -8º 19’ 52.86’’ / tan 87º 16’ 16.77’’ + Cos -8º 19’ 52.86’’ tan -23º 17’ 57.7’’ / sin 87º 16’ 16.77’’ )
-22º 46’ 1.91’’

X. LAMA HILAL ( S )

Lama hilal di atas ufuk atau disebut juga Muktsul hilal memakai Rumus :

S = M’ / 15 atau tinggi hilal mar’I / 15
Hisab :
EXE SHIF º ‘ “

S = 5º 17’ 38.99’’ / 15
0º 21’ 10.6’’

XI. JARAK MATAHARI DAN BULAN ( R’ )
Rumus :

R’ = L’ – A atau Azimut Bulan – Azimut Matahari

Hisab :
EXE SHIF º ‘ “

R’ = -22º 46’ 1.91’’ – 20º 52’ 52.86’’
-1º 53’ 9.09’’

Catatan : Jika nilai R’ plus ( + ) maka letak hilal di utara matahari dan kalau nilai R’ minus ( - ), maka hilal berada di selatan matahari.

XII. ARAH RUKYAT ( N” )

Rumus :

N” = 270 + L’ atau 270 + Azimut Bulan

Hisab :
EXE SHIF º ‘ “

N” = 270 + - 22º 46’ 1.91’’
247º 13’ 58’’

Arah Rukyat dihitung dari titik utara mengikuti jarum jam sampai azimut bulan

XIII. NURUL HILAL ( D )

D = √ ( Abs ( A – L’ )2 + H2 ) / 15 x 2,5
= 1.012087449 = 1 cm
Catatan : 2,5 cm = 1 inci = 1 jari = 1 usbu’




XIV. KESIMPULAN

a. Ijtima’ awal Syawal 1424 H. terjadi pada hari : Senin Wage Tgl. 24 November 2003.
Pukul : 06.00
b. Terbenamnya matahari pada pukul : 17 ; 34 ; 10.44
c. Ketinggian Hilal hakiki : 5º 46’ 20.17’’
d. Ketinggian Hilal Mar’i : 5º 17’ 38.99’’
e. Muktsul Hilal / lamanya : 21 menit 10.6 detik
f. Azimut Matahari : -20º 52’ 52.82’’
g. Azimut Bulan : -22º 46’ 1.91’’
h. Jarak Hilal dan Matahari : -1º 53’ 9.09’’
i. Arah rukyat : 247º 13’ 58’’
j. Nurul Hilal / besarnya : 1 cm
Jadi Awal Syawal 1424 H. bertepatan dengan tanggal 25 November 2003 M.

XV. PROGRAM LIBRARY AS-SYAHRU

Sistim hisab pada kitab ini dapat menggunakan Program Kalkulator yang dinamakan PROGRAM LIBRARY, dengan cara memasukkan rumus-rumus yang ada di kitab ini ke dalam Casio Program Sheet atau ke dalam File Casio FX 4500 dan yang sejenis, dengan demikian selanjutnya kita cukup menombol EXE pada kalkulator dan memasukkan tanggal, bulan, tahun, ketinggian tempat, lintang tempat, bujur tempat dan perata waktu, maka akan keluar data yang menunjukkan waktu Maghrib, sudut waktu matahari dan bulan, deklinasi matahari dan bulan, azimut matahari dan bulan, Ketinggian bulan hakiki dan mar’i, lama hilal di atas ufuq, jarak matahari dan bulan, arah rukyat, serta nurul hilal.
Bagaimana detailnya akan dibahas dalam bab Program Kalculator yang memuat Sistim AS-SYAHRU, sistim EPHYMERIS, sistim NAUTIKA, sistim RISALATUL QOMAROIN, dan lain lainnya.
XVI. PROGRAM PROGRAM KALCULATOR
A. PROGRAM AWAL BULAN SISTIM AS-SYAHRU
F1 AS – SYAHRU
L 1 J = ( I “TG”– 30 + int ( 275 B “BL” / 9 – int (( B + 9 ) / 12 ) ( 1 + int (( Y “H” – 4 int ( Y / 4 ) + 2 ) / 3 )) + int (( Y – 1 ) x 365.25 )) + ( D “JAM” – 7 ) / 24– 724656 : T = ( J + 31045.5 ) / 36525 :
L 2 N =J +724643 –( D – 8 ) / 24 : H “HARI” = int ( frac ( N / 7 ) x 7  S “PAS“ = int ( frac ( N / 5 ) x 5
L 3 C = 279.5751 +.985647J : G = 356.967 +.985600 J : N = C +1.916294 sin G+.020028 sin 2 G + .000290 sin 3 G :S = -(.267 (1 – .017cos G )) – 0º 34.5º – .0293√ K :
L 4 Q = 23.439281: E = ( tan ( Q / 2 )) ² : X = .01675104 – .0000418T : E = ( E sin 2C – 2 X sin G + ( 4 X ) E sin G cos 2C – .5E² sin 4C – ( 5 / 4 ) X² sin 2G ) x 180 / л / 15  R = 259.18 – 1934.142T:
L 5 Q = Q + .00256 cos R : U ”DO” = sin –1( sin Q sin N  A = tan –1 ( cos Q tan N : Z = 12 – E + ( 105 – V”BT” ) / 15  T ”TO” = Cos–1 ( - tan P ”LT” tan U + Sin S / Cos P / Cos U X ”MGR” = Z = T / 15  J = J – ( D – 7) /24 + ( X –7 ) / 24 :
L 6 G = 18.25 + 13.1764J : N = 185.33 + 13.06499 J : W = 356.93 + . 9856 J : F = 323.05 + 13.22935 J : O = 98.64 + 12.19075 J :
L 7 C = 5.13 sin F + . 28 sin ( N + F ) – .28 sin ( F – N ) – . 17 sin ( F – 2 O ): L = G + 6. 29 sin N – ( 1.27 sin ( N – 2 O )) + .66 sin 2 O + .21 sin 2 N –.19 sin W – .11 sin 2 F :
L 8 R = tan –1 ((Cos Q sin L – sin Q tan C ) / cos L: Z ”DC”= sin–1 (cos Q sin C + sin Q Cos C sin L 
L 9 N ”ZO” = tan–1 (tan U Cos P / sin T – sin P / tan T T ”TC” = A – R + T  L ”ZC” = tan–1 (tan U Cos P / sin T – sin P / tan T  H = sin–1 ( sin P sin Z + Cos P Cos Z Cos T 
L 10 M = H – ( 0º 16’ / . 2725 ) Cos H – 0º 16’ : M ”MAR’I” = M + ( . 0167 / tan ( M + 7.31 / ( M +4.4 ))) + . 0293 √ K  S = M / 15  R = L – A  N = 270 + L  H > 0 ➪ D “NUR” = √ ( Abs ( A – L ) 2 + H2 ) / 15 x 2.5
KETERANGAN
TG = Tanggal TO = Sudut waktu mthr
BL = Bulan MGR = Magrib
TH = Tahun DC = deklinasi bulan
JAM = Pukul ZO = Azimut matahari
HARI = Dimulai 1 = sabtu, 2 = ahad dst TC = Sudut waktu bulan
PAS = Dimulai 1 = kliwon, 2 = legi, dst ZC = Azimut bulan
E = Perata waktu H = Irtifa’ul hilal hakiki
DO = Deklinasi matahari MAR’I = Irtifa’ul hilal mar’i
BT = Bujur tempat S = muksul hilal
Z = Waktu dhuhur R = Jarak hilal dg mthr
LT = Lintang tempat N = Arah ru’yah
NUR = nurul hilal

B. SISTIM EPHYMERIS
F1 EPHYMERIS
L 1 U = 0º – I – 0º 34.5’ – ( 1.76 √ K ) / 60 : A = Cos–1 ( - tan P tan Z + Sin U / Cos P / Cos Z ) : L = ( A + 105 – V ) / 15 + 12 – E: M = tan–1 ( -sin P / tan A + Cos P tan Z / sin A :
L 2 G = Frac L : S = B – ( B – C ) G : Y = J – ( J – Q ) G : H = S – Y + A : R = X – ( X – W ) G :
L 3 N = Sin–1 ( Sin P Sin R + Cos P Cos R Cos H:
T = tan–1 ( -Sin P / tan H + Cos P tan R / Sin H:
L 4 F = N – ( D / . 2725 ) Cos N + D: O = F + ( . 0167 / tan ( F + 7.31 / ( F + 4.4 ))) + . 0293 √ K : G = O / 15 : F = T – M :
L 5 U “HO” = U  Z ”DO” = Z  A “TO“ = A  L “MAGRIB” = L  S “ARO “ = S  Y “ARC“ = Y  H “TC“ = H  R ”DC” = R  N “HC“ = N  O “MAR’I” = O 
L 6 M “ZO” = M  T ”ZC” = T  F “JARAK“ = F  G “MUKUST” = G  270 – T 
KETERANGAN
Data yang dimasukkan :
I = Semi Diameter mthr jam 11 GMT C = AR o jam 11 GMT
K = Ketinggian Tempat J = ARc jam 10 GMT
P = Lintang Tempat Q = ARc jam 11 GMT
Z = Do jam 11 GMT X = Dc jam 10 GMT
V = B T ( Bujur Tempat ) W = Dc jam 11 GMT
E = Equation of time jam 11 GMT D = Semi Diameter bulan jam 11 GMT
B = AR o jam 10 GMT

Data yang dikeluarkan :
U = Ho R = Dc
Z = Do N = Hc = Tinggi hakiki
A = To O = Mar’i
L = Magrib M = Zo
S = AR-o T = Zc
Y = ARc F = jarak O dan C
H = Tc G = Mukuts
270 – T = Arah rukyat

C. SISTIM NAUTIKA
F2 NAUTIKA
L 1 L = O – ( O – W ) P / 10 + ( 105 – U ) / 15 : X = Frac L :
L 2 Z = I – ( I – F ) X :
L 3 A = V – ( V – E ) X + U – 360:
L 4 G = tan–1 ( -Sin P / tan A + Cos P tan Z / Sin A ):
L 5 S = B – ( B – C ) X + U – 360 :
L 6 Y = J – ( J – Q ) X :
L 7 H = Sin–1 ( Sin P Sin Y + Cos P Cos Y Cos S ):
L 8 M = tan–1 ( -Sin P / tan S + Cos P tan Y / Sin S ):
L 9 R = H – ( D / . 2725 ) Cos H + D: R = R + ( . 0167 / tan ( R + 7.31 / ( R + 4.4 ))) + . 0293 √ K :
L10 N = ( R / 15 ) + L : T = M – A : X = 270 + M :
L11 Z  A  L  S  Y  H ” A ” = H  R ” H ” = R  N “ R ” = N  G ”U” = G  M ” N ” = M  T ” A ” = T  X 
KETERANGAN
Data yang dimasukkan :
O = San set S 0 E = GHA Matahari jam 11 GMT
W = San set S 10 B = GHA Bulan jam 10 GMT
P = Lintang Tempat C = GHA Bulan jam 11 GMT
U = B T J = Dc jam 10 GMT
I = Do jam 10 GMT Q = Dc jam 11 GMT
F = Do jam 11 GMT D = Semi Diameter bulan
V = GHA Matahari jam 10 GMT K = Ketinggian tempat



Data yang keluarkan :
Z = Do R = Ghurub Hilal
A = To U = Azimut Matahari
L = Magrib Matahari N = Azimut Bulan
S = Tc A = Jarak Bulan dan Matahari
Y = Dc X = Arah Rukyat
A = Irtifa’ Hakiki
H = Irtifa’ Mar’i


D. SISTIM RISALATUL QOMAROIN
F4 RISALAH
L 1 X = B – ( B – C ) D : A = F – ( F – G ) H : I = J – ( J – K ) D :
M = X + A : N = I x 0º 2,5’ M + A :  = P – N 
L 2 N = Q – ( Q – R ) ( Frac  ) : X = ( M – N ) I :
U = W – X : M = Int ( U / 24 )  U = Frac ( U / 24 ) x 24 
Z = ( 24 – U ) / 2  A = Z / 15 
L = ( Y – ( Y – S ) T ) / 15 + A 


KETERANGAN
Data yang dimasukkan :
B = Satar awal Q = Satar awal
C = Satar tsani R = Satar tsani
D = Menit dan detik Al Khoshoh W = Al ‘Alamah
F = Satar awal M = Hari
G = Satar tsani U = Ijtima’
H = Menit dan detik Al Markaz Z = Irtifa’ hilal
J = Satar awal A = Muktsul hilal
K = Satar tsani L = Cahaya hilal
P = Al Wasath Y = Satar awal
O = Muqowwam S = Satar tsani
T = Menit dan detik Al Hishoh
Keterangan :
Seluruh program di atas hanya untuk WIB. Jika untuk WITA atau WIT harus merubah rumus.

E. PROGRAM WAKTU SHOLAT
“AS SYAHRU”

F 5 WAKTU SHOLAT
L1 M = tan–1 ( 1 / ( cos P tan 21º 25º / sin ( V – 39º 50º ) – sin P / tan ( V – 39º 50º ))) : Z = 12 – E + ( 105 – V ) / 15 : H = tan–1 ( 1 / ( tan Abs ( P – D ) + 1 ) : G = - tan P tan D :
L2 F = tan–1 ( 1 / sin P tan M ): U = ( F + cos–1 ( ( tan ( 90 – D )) –1 tan ( 90 – P ) cos F )) / 15 + Z : O = cos P cos D: A = Z + cos–1 ( G + sin H / O ) / 15: W = cos–1 ( G + sin -1 / O ) / 15 :
L3 L = Z + W : S = Z + cos–1 ( G + sin -18 / O ) / 15: Y = Z – cos–1 ( G + sin -20 / O ) / 15 – 0º 10º : H = Y + 0º 10º: R = Z – W : N = Z – cos–1 ( G + sin 4.5 / O ) / 15:
L4 M “ARAH” = M  U “BAYANG K” = U  Z ”ZUHUR” = Z  A “ASAR” = A  L “MAGRIB” = L  S “ISYA” = S  Y “IMSAK” = Y  H “SUBUH” = H  R “TULUK” = R  N “DUHA” = N 

Data Masuk Data Keluar
P = Lintang tempat M = Arah Kiblat S = Isya’
V = Bujur tempat U = Bayang Kiblat Y = Imsak
E = Perata waktu Z = Zuhur H = Subuh
D = Deklinasi A = Asar R = Thuluk
L = Maghrib N = Duha



F. KONVERSI TAHUN MASEHI KE TAHUN HIJRIYAH
F 6 HARPAS
L 1 N = ( T – 30 + int ( 275 B / 9 – int (( B + 9 ) / 12 ) ( 1 + int(( Y – 4 int ( Y / 4 ) + 2 ) / 3 )) + int (( Y – 1 ) x 365.25 : H ”HR” = Int ( Frac (( N – 13 ) / 7 ) x 7 + 0.000006 ) 
L 2 P ”PS” = Frac (( N – 13 ) / 5 ) x 5  J = N + (( 0 – 7 ) / 24 ) – 724656 : C = - 497628 : L = 354.3666667 : E = 29.53055556 :
L 3 I”TG” = Int (( Frac (( Frac (( J – C ) / L )) L / E )) E )  M “WL” = Int (( Frac (( J – C ) / L )) L / E ) + 1 A “TH” = Int ( ( J – C ) / L ) + 1

Data Masuk Data Keluar Ingat !
T = Tanggal H = Hari 1 = Sabtu 2 = Minggu dst.
B = Bulan P = Pasaran 1 = Kliwon 2 = Legi dst.
Y = Tahun I = Tanggal Qomariyah
M = Bulan Qomariyah 1 = Muharam 2 = Shofar dst.
A = Tahun Hijriyah







G. HISAB AWAL BULAN “NURUL ANWAR”
F1 N ANWAR
L 1 UZALP : W = sin-1 ( sin U sin 5 : D = sin-1 ( sin Z sin 23 O 26 O 40 O :
B = tan-1 ( sin A tan 23 O 26 O 40 O : I = W + B :
F = sin-1 ( cos 23 O 26 O 40 O sin I / cos B :
L 2 T = cos-1 ( -tan L tan D + sin -1O 13 O / cos L / cos D :
H = cos-1 ( -tan L tan F + sin -1O 13 O / cos L / cos F :
V = ( sin-1 ( cos Z / cos D ) + S : V “MTS” = Abs V / 1:
L 3 G = (( sin-1 Abs ( sin A sin 23 O 26 O 40 O )) + F ) / 2 :
X = ( sin-1 ( cos A / cos G )) + S : X “MTQ” = Abs X / 1:
E = V + T : J = X + H : C = J – E : Q = H – C :
L 4 K = sin-1 ( sin L sin F+ cos L cos F cos Q ) O = ( C + K ) / 30 
M = sin-1 ( sin D / cos L )  Y = cos-1 ( sin Q cos F / cos K ) : “A” 
R = Y – M  R = Y + M  N = P / 15 + Abs ( W / 60 ) 

Data yang dimasukkan : Data yang keluar :
U = Dalil khomis K = Irtifa’ul Hilal
Z = Thulussyamsi 0 = Mukstul Hilal
A = Thulul Qomar M = Sa’atul Ghurub lis-syamsi
L = Urdlil Balad A = Sumtul irtifa’ lil qomqr
P = Bu’dul muthlaq R = Alfadlu Bainahuma
S = Qo’idah Bj. Mt./Bl. N = Nurul Hilal

Keterangan : Data R ( Alfadlu Bainahuma ) keluar 2 kali, yaitu :
R = Y - M dan R = Y + M
Bila Y dan M sama-sama (posiif / negatif ), ambil data R = Y – M
Bila Y dan M berselisih (positif dan negatif ),ambil data R = Y + M


Oleh : M. UZAL SYAHRUNA


H. MULTI PROGRAM KALCULATOR CASIO FX 4500

F1 AS-SYAHRU
L 1 J = ( I – 30+ int (( 275 B ) / 9 – int (( B + 9 ) / 12 ) ( 1 + int (( Y – 4 int ( Y / 4 ) + 2 )
/ 3 )) + int (( Y – 1 ) x 365.25 )) + (( D – 7 ) / 24 ) – 724656 : N = J + 724642.5417 : H = Frac ( N / 7 ) x 7 S = Frac ( N / 5 ) x 5 
L 2 C = 279.5751 + . 985647 J : G = 356.967 + . 9856 J : N = C + 1.916294 sin G + . 020028 sin 2 G + . 00029 sin 3 G : A = tan –1 ( . 917451381 tan N ) : U = sin–1 ( . 397847914 sin N ) :
L 3 C = -0º 50.5º – . 0293 √ K : Q = Cos–1 ( - tan P tan U + Sin C / Cos P / Cos U ) : X = ( 105 – V ) / 15: F = 12 – E : X = ( Q / 15 ) + N + F  J = J – ( 11 / 24 ) + ( X – 7 ) / 24 : U  Z = F + N 
L 4 G = 18.25 + 13.17640 J : N = 185.33 + 13.06499 J : W = 356.93 + . 9856 J : F = 323.05 + 13.22935 J : O = 98.64 + 12.19075 J :
L 5 C = 5.13 sin F + . 28 sin ( N + F ) – . 28 sin ( F – N ) – . 17 sin ( F – 2 O ): L = G + 6.29 sin N – ( 1.27 sin ( N – 2 O )) + . 66 sin 2 O + . 21 sin 2 N – . 19 sin W – . 11 sin 2 F :
L 6 R = tan –1 (( sin L x . 917451381 – tan C x . 397847914 ) / Cos L : Z = sin–1 ( sin C x . 917451381 + Cos C x . 397847914 ) sin L :
L 7 T = A – R + Q  A = tan–1 ( -sin P / tan Q + Cos P tan U / sin Q  L = tan–1 ( -sin P / tan T + Cos P tan Z / sin T  H = sin–1 ( sin P sin Z + Cos P Cos Z Cos T :
L 8 M = H – (( 0º 16’ / . 2725 ) Cos H ) + 0º 16’ : M = M + ( . 0167 / tan ( M + 7.31 / ( M + 4.4 ))) + . 0293 √ K  S = M / 15  N = √ ( Abs ( A – L ) 2 + H2 ) / 15 x 3.2 

F2 AMI ( Asar Maghrib Isya’ )
L 1 Lbl 0 : H = tan–1 ( 1 / ( tan Abs ( P – U ) + 1 :
L 2 Lbl 1 : { H }
L 3 T = Cos –1 ( -tan P tan U + sin H / Cos P / cos U : W = F + T / 15 + N  Goto 1

F3 STD ( Subuh Tulu’ Duha )
L 1 Lbl 0 : { H } : T = Cos –1 ( -tan P tan U + sin H / Cos P / cos U :
L 2 W = F – T / 15 + N  Goto 0

F4 KIBLAT ( Arah Kiblat dan bayang-bayang Kiblat )
L 1 O = tan –1 (1 / ( cos P tan 21º 25º / sin ( V–39º 50º ) – sin P / tan ( V – 39º 50º ))) 
L 2 S = tan–1 ( 1 / sin P tan O : O = ( S + cos–1 (( tan ( 90 – U )) –1 tan ( 90 – P ) cos S )) / 15 + Z 

F5 WIB ( Mencocokkan Jam dan Mata Angin )
L 1 H = tan –1 ( 1 / M ) : T = Cos –1 ( -tan P tan U + sin H / Cos P / cos U : W = F + ( T / 15 ) + N  A = tan –1 ( - sin P / tan T + cos P tan U / sin T 
T = R cos A  S = R sin A 
Jika pagi hari tanda diganti minus ( - )

K E T E R A N G A N
F 1 Untuk mengetahui nama hari, pasaran, dan data awal bulan As-Syahru.
F 2 Untuk mengetahui waktu Asar, Maghrib, dan Isya’ ( AMI )
F 3 Untuk mengetahui waktu Subuh, Tulu’, dan Duha ( STD )
F 4 Untuk mengetahui arah kiblat dan baying-bayang kiblat.
F 5 Untuk mencocokkan jam WIB dan untuk mengetahui arah mata angin.

F 1
Data Masuk Data Keluar
I = Tanggal H = Nama hari H = Tinggi hilal
B = Bulan S = Nama pasaran M = Mar’I
Y = Tahun X = Ghurub S = Lama hilal
D = Jam U = Deklinasi M N = Nurul hilal
K = Tinggi tempat Z = Zuhur
P = Lintang tempat Z = Deklinasi B
V = Bujur tempat A = Azimut M
E = Perata L = Azimut B

Karena data-data F1 s.d. F5 saling berkaitan, maka :
Untuk menggunakan fasilitas program F1 cukup mengisi data F1 dan tekan terus sampai selesai.
Untuk menggunakan fasilitas program F2 s.d. F5 langkah awal yang harus dilakukan adalah menekan / mengisi data F1 sampai dengan keluarnya huruf Z pertama / tanda waktu zuhur, dan jangan sampai melewati Z ke 2, baru kemudian menekan program F berapa yang diinginkan ( antara pilihan F2, F3, F4, F5 ).
Apabila pengeluaran data F1 terlanjur sampai Z ke 2 dan seterusnya, maka harus diulangi lagi dan dihentikan pada Z pertama.

F2 = F3
Data Masuk Data Keluar
P = Lintang tempat W = Waktu sholat yang dicari
U = Deklinasi M
H = Tinggi M awal Asar
F = 12 – E
N = KWD

 Jika ingin mencari waktu sholat selain sholat Asar, tinggal mengganti data H (H?) pada kalculator. ( Isa’ –18 Subuh –20 Duha 4.5 Tulu’ –1 )
 Untuk waktu Asar ( pada F2 ) dan waktu Zhuhur serta Maghrib ( pada F1 ). Data tersaji secara otomatis ( tanpa penambahan atau pengurangan ).

F4
Data Masuk Data Keluar
P = Lintang tempat O = Arah kiblat
V = Bujur tempat O = Bayang-bayang kiblat
U = Deklinasi M
Z = Zhuhur

F5
Data Masuk Data Keluar
M = Panjang bayang-bayang W = Waktu yang dicari
F = 12 – E A = Azimut matahari
P = Lintang tempat R = Panjang garis
U = Deklinasi T = Arah Timur / Barat
N = KWD S = Utara / Selatan
Hasib : UZAL SYAHRUNA
I. PROGRAM SAAT IJTIMAK

L 1 K = ( Y + 29.530589 x ( B – 1 ) / 354.367068 – 1410 ) x 12 : X = K / 1200 :
J = 2447740.652 + 29.530589 K + .0001178 X 2 : O = 360 :

L 2 M = Frac (( 207.9587074 + 29.10535608 K + -.0000333 X 2 ) / O ) x O :
N = Frac (( 111.1791307 + 385.81691806 K + .0107306 X 2 ) / O ) x O :

L 3 F =Frac (( 164.2162296 + 390.67050646 K + -.0016528 X 2 ) / O ) x O : T = ( .1734 - .000393 X ) sin M + .0021 sin 2 M + -.4068 sin N + .0161 sin 2 N + -.0004 sin3N :

L 4 T = T + .0104 sin 2 F + -.0051 sin ( M + N ) + -.0074 sin ( M – N ) + .0004 sin ( 2 F + M ) + -.0004 sin ( 2 F – M ) + -.0006 sin ( 2 F + N ) + .001 sin ( 2 F – N ) + .0005 sin ( M + 2 N :

L 5 I = J + .5 + T + V / 24 : U “IJT” = Frac I x 24  M = int I : N = int ((M – 1867216.25) / 36524.25 : F = M + I + N – int ( N / 4 : G = F + 1524 : C = int (( G – 122.1 ) / 365.25 :

L 6 D = int 365.25 C : E = int (( G – D ) / 30.6 : Z = int (( G – D – int ( 30.6 E  A = E – 1 L = C – 4716  S = M + 2 : H = S – int (S / 7)x 7 P = S – int ( S / 5 ) x 5

KETERANGAN :
B = Bulan Hijriyah yang dicari
Y = Tahun Hijriyah yang dicari
V = Time Zone = 7
U = Saat Ijtimak
Z = Tanggal Masehi  0 = tanggal 31 berarti bulannya di kurangi satu
A = Bulan Masehi  13 = Bulan 1  14 = Bulan 2
L = Tahun Masehi
H = Hari
P = Pasaran


Dilarang memperbanyak Program ini tanpa izin penyusun


Disusun oleh : m ghufron am
Telp. HP : 08563483949

makalah pergaulan remaja secara islami

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pergaulan remaja pada zaman sekarang ini sudah sampai pada taraf mengkhawatirkan. Semua media massa baik elektronik maupun cetak dengan leluasa menampilkan hal-hal yang dapat mengakibatkan kerusakan akhlak generasi muda pada masa sekarang ini.
Dalam makalah ini penulis ingin menampilkan sekelumit permasalahan remaja dan dunia pergaulannya. Walaupun sederhana penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas, dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut :
“Apa saja permasalahan pada dunia pergaulan remaja pada masa sekarang ini
dan bagaimana cara mensiasatinya ?”


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pergaulan Remaja Secara Islami
Adalah remaja yang sopan terhadap sesama muslim dan remaja yang
sopan dalam berpakaian dan dengan kata-kata yang lembut dan tertutup.
Memang remaja ini, kalau menurut zaman sekarang adalah zaman kuno, akan tetapi menurut ajaran Islam adalah wanita harus menutup auratnya dan dilarang memperlihatkan anggota tubuhnya yang sexy itu. Karena aurat wanita itu sangat mahal harganya dan remaja ini biasa sangat kuper.
Remaja seperti ini biasanya jarang suka bergabung dengan teman- temannya lain, karena dia lebih suka mengurung diri dan dia sukanya sholat, mengaji, dll.
Yang harus dihindari pada wanita adalah sebagai berikut :
- Wanita muslim itu dilarang berpandangan mata dengan yang bukan
muhrimnya.
- Wanita muslim dilarang berpegangan tangan ataupun berciuman dan biasanya remaja sekarang itu tidak mengetahui ajaran Islam yang sebenarnya dan selalu ikut-ikut zaman sekarang.
- Wanita muslim dilarang membuka auratnya. Dan biasanya wanita sekarang banyak kita temui dan selalu membuka auratnya dan memperlihatkan ke- sexy-annya pada lawan jenisnya.
Ketika seseorang menjadi remaja, maka dia dibesarkan untuk menjalankan kewajiban-kewajiban agama, sebagaimana yang diwajibkan kepada orang dewasa. Dua sudah bertanggung-jawab kepada Allah SWT atas segala yang dilakukan. Setiap kesalahan yang dilakukan akan dicatat sebagai dosa dan setiap kebaikan dicatat sebagai amal sholeh yang akan mendapatkan pahala.
Apabila remaja bisa menjalankannya dengan baik, maka Allah akan senantiasa menolongnya dan apabila remaja masih belum bisa menjalankannya, maka Allah tidak mungkin menolongnya.
Kalau remaja sekarang ini menganggap agama itu nomor 2, remaja sekarang lebih suka bergaul dengan teman-teman dan lupa dengan kewajibannya sendiri. Dan bisa-bisa terjerumus dengan golongan setan dan setan itu selalu menggoda umat Islam untuk meninggalkan kewajibannya sebagai umat muslim. Jika umatnya menyebut nama Allah maka godaan itu tidak akan menjerumuskan kita.
B. Percintaan Remaja
Pengertiannya di zaman sekarang banyak anak remaja yang memulai kebiasaannya dengan berpacaran. Karena di jaman sekarang termasuk jaman yang modern yang kebanyakan anak remaja sedang suka-sukanya berpacaran karena kalau mereka tidak melakukan hal-hal yang seperti itu mereka disebut anak kuper yang ketinggalan jaman.
Sebab masa sekarang sering terjadi anak yang lagi asyik berpacaran biasanya mereka selalu senang dengan sendirinya tidak merugikan orang lain karena itu mereka selalu berkata percintaan itu indah dan yang lain ngontrak, itu yang sering diucapkan pada anak remaja yang sedang bercinta.
Terkadang anak remaja sekarang banyak yang kecewa karena bercinta merugikan mereka. Banyak anak yang rela mati demi sang kekasihnya. Oleh karena itu agama menyarankan bahwa anak-anak yang masih kecil beranjak dewasa janganlah terlalu tergiur oleh hal semacam itu. Karena sangat merugikan, bukan merugikan diri sendiri saja melainkan orang lain yang dekat dengan kita.
Dan agama menyarankan bahwa bukan tidak diperbolehkan
bercinta/berpacaran, tapi berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Contoh bercinta yang didasari norma-norma agama Islam :
Tidak diperbolehkan berpegangan tangan.
Tidak diperbolehkan berdekatan/saling berdekatan.
Tidak diperbolehkan berciuman.
Tidak diperbolehkan berboncengan.
Dan itu diperbolehkan bila orang itu sudah sah menjadi suami isteri.
Anak remaja sekarang banyak yang tergoda dan tergiur, karena hawa nafsunya anak remaja sangat besar. Oleh karena itu banyak remaja yang senang bercinta karena ingin mendapatkan hak yang tidak diperbolehkan kecuali kalau mereka sudah menikah.
Contoh masalah remaja yang sering terjadi di zaman sekarang :
Banyak anak yang sekolah hamil dahulu.
Banyak anak yang mencoba melakukan bunuh diri karena putus cinta.
Dan masih banyak lagi.
Dan masih dalam masalah remaja. Banyak anak yang masih dalam tahap sekolah ia berpacaran dengan sangat keterlaluan akhirnya ia hamil dan anaknya/janinnya digugurkan/dibunuh karena sang pacar/orang yang menghamili tidak mau bertanggung-jawab, dan masih ada pula masalah karena ia sudah bertekad dan mempunyai keinginan untuk menikah atau melangsungkan hidupnya dengan berkeluarga, maka mayoritas anak sekolah banyak yang memutuskan sekolahnya dan keinginannya.
Oleh sebab itu masalah itu sangat diperhatikan oleh negara karena merugikan diri sendiri dan orang lain. Dan masalah kemiskinan, pengangguran adalah ulah orang yang tidak bertanggung-jawab karena ia memilih berkeluarga dibandingkan dengan bersekolah.
C. Realita Remaja : Hamil Di Luar Nikah (Free Sex)
Hamil di luar nikah terjadi akibat pergaulan bebas yang telah melampaui
batas yang banyak dilakukan oleh pasangan-pasangan yang belum mempunyai
ikatan resmi. Dalam hal pernikahan biasanya oleh pasangan muda-mudi usia
sekolah atau yang masih remaja.
Dua sejoli yang saling mencintai dan melakukan hubungan intim
(hubungan suami isteri) yang belum saatnya disebabkan oleh :
Kurangnya pengawasan orangtua.
Gampang terpengaruh.
Dan tidak dapat menjaga diri dan kepercayaan orangtua yang telah diberikan.
Akibat free sex :
Hamil di luar nikah.
Membuat malu sanak keluarga.
Bunuh diri karena tidak tahan menanggung malu.
Menggugurkan janin hasil free sex karena tidak ingin menanggung malu.
Terjadinya pembunuhan karena pihak lelaki tidak mau bertanggung-jawab.
D. HIV & AIDS
Pengidap HIV dan AIDS disebabkan penggunaan narkoba yang menggunakan suntik secara bergantian. HIV dan AIDS pada dasarnya adalah sejenis penyakit yang merusak sistem jaringan pertahanan tubuh yang saat ini masih belum ada obatnya dan dapat menyebabkan kematian bagi si penderita. Penyakit ini dapat menular dari hubungan intim dan penggunaan jarum suntik secara bergantian.
Bahaya HIV dan AIDS :
Merupakan penyakit yang dapat menurun ke anak.
Merusak sistem kekebalan dan pertahanan tubuh.
Dapat mematikan.
Bagi kita yang masih sehat, janganlah engkau menjauhi para penderita HIV dan AIDS! Berilah mereka motivasi untuk bertahan hidup, pengertian dan semangat.
Kriminalitas merupakan masalah yang sangat serius yang dihadapi oleh semua negara di dunia. Karena dapat merugikan dan mempengaruhi perkembangan gaya hidup para remaja. Tingginya angka kriminalitas tidak hanya disebabkan oleh orang-orang usia dewasa, tetapi juga oleh remaja yang semakin hari semakin meningkat.
Dari kenyataan menunjukkan bahwa remaja pada era ini banyak sekali
yang terlibat dengan hal-hal yang termasuk kriminalitas seperti :
Penggunaan dan mengedarkan narkoba.
Pencurian barang dan kendaraan bermotor.
Pemerkosaan/pencabulan.
Pembunuhan.
1. Penggunaan dan mengedarkan barang-barang terlarang (narkoba)
Penggunaan dan peredaran narkoba saat ini semakin meluas, tidak hanya dari kalangan dewasa saja tetapi anak-anak dan juga remaja. Kenyataan menunjukkan bahwa saat ini banyak sekali siswa-siswi usia sekolah yang menggunakan narkoba dari SMA, mahasiswi bahkan siswa-siswi Sekolah Dasar.
Adapun tata cara pengedar narkoba untuk meracuni akal fikiran para remaja
sebagai berikut :
1. Datang dari teman yang mula-mula menawarkan narkoba dengan alasan
menjernihkan fikiran yang sedang kacau sehingga terpengaruh.
2. Para pengedar yang mendatangi sekolah-sekolah atau kampus yang semula menghasut para siswa-siswi untuk mencoba dan kemudian mereka merasa ketagihan.  
3. Datang dari rasa ingin tahu dan ingin mencoba.
Pada dasarnya narkoba sendiri ialah zat yang bersifat adiktif yaitu zat yang dapat mempengaruhi atau membuat ketagihan yang dapat merusak sistem syaraf motorik dan jaringan pertahanan tubuh.
Macam-macam narkoba contohnya ganja, heroin, sabu-sabu, putaw, morfin,
dll.
Ciri-ciri pengguna narkoba :
- Mata lelap
- Pupil mengecil
- Badan kurus
- Bibir berwarna kebiru-biruan
- Pandangan kosong
- Jarang mandi
Akibat dari narkoba :
- Dapat menyebabkan HIV dan AIDS.
- Overdosis bagi yang terlalu banyak menggunakannya.
- Akan terasa sakit di seluruh tubuh jika telat mengkonsumsinya
- Akan melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya jika sedang
sakaw.
- Kematian.
2.
Pencurian barang dan kendaraan bermotor
Pencurian barang-barang elektronik dan kendaraan bermotor sekarang ini sedang marak terjadi. Kepolisian menyatakan tingkat kriminalitas dalam hal ini banyak dilakukan oleh orang-orang karena faktor ekonomi.
Pencurian tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja tetapi juga para remaja. Faktor-faktor yang mempengaruhi para remaja untuk melakukan pencurian :
- Kemiskinan
- Keinginan untuk memiliki barang tersebut
-
Ejekan dari teman-teman dekat
-
Ingin mempunyai sesuatu tetapi tidak kesempatan karena faktor ekonomi

3. Pemerkosaan/pencabulan
Banyak anak-anak di bawah umur yang menjadi korban pemerkosaan karena kurangnya pengawasan dari pihak orangtua. Dan kesalahan bagi pihak pemerkosa.
Pemerkosaan terjadi karena tersangka melihat tubuh korban yang sangat molek dan rasa ingin menikmati.
Faktor-faktor terjadinya pemerkosaan :
-
Kurangnya pengawasan dari orangtua.
-
Terlalu membuka aurat.
-
Tidak dapat menahan nafsu.
-
Adapun juga karena faktor balas dendam.
-
Kurangnya jatah biologis dari isteri.

E. Pergaulan Remaja
Pergaulan remaja di identikkan dengan sekumpulan anak yang membentuk suatu kelompok (geng) dengan peraturan-peraturan tertentu yang beragam tidak sedikit dari remaja yang salah dalam memilih pergaulan.
Macam-macam pergaulan :
1. Pergaulan Bebas
Kenyataan menunjukkan bahwa banyak dari remaja yang salah dalam
memilih pergaulan seperti :
xi
- Bergaul dengan anak-anak yang jauh dari pengawasan orang tua
-
Bergaul dengan anak-anak pengguna barang-barang terlarang
-
Bergaul dengan anak-anak geng motor dan sebagainya.

Adapun akibat dari salah memilih pergaulan :
-
Tidak memperdulikan perkataan orang tua
-
Perlakuannya semakin hari semakin brutal
-
Ikut turut serta menggunakan barang-barang terlarang
-
Melakukan hal-hal yang kurang baik
-
Semakin jauh dari orang tua
-
Sering membolos saat sekolah
-
Masa depan hancur karena hamil diluar nikah
2. Pergaulan Secara Sehat dan Menurut Syariat Islam
Ialah : pergaulan yang diidentifikasikan secara sehat dan menurut syariat islam pergaulan ini sangat bagus dan tidak merugikan siapa pun terutama diri kita sendiri. Karena secara fisik ialah pergaulan yang sangat luar biasa yang ditanamkan kepada semua umat Islam agar tidak salah pilih terhadap pergaulan.
Keuntungan dari pergaulan yang secara sehat antara lain :
-
Tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
-
Tidak membuat kekecewaan terhadap orangtua.
-
Orang-orang makin senang terhadap perlakuannya.
-
Dan patut dicontoh untuk mencari pergaulan yang secara sehat/fisik.
Akibat pergaulan bebas antara lain :
1. Gara-gara kurang perhatian atau pengawasan dari orangtua sehingga anaknya mudah terpengaruh oleh orang lain seperti : anak berandalan, anak punk, anak jalinan, dan anak-anak nakal, dsb.
xii
2. Keluarga yang tidak teratur yang biasanya mementingkan pekerjaannya sendiri dan tidak peduli terhadap anak-anaknya sehingga anaknya jarang berkumpul dengan orangtuanya.
Akibat pergaulan bebas bisa juga dari kurangnya kasih sayang dari
orangtua kepada anaknya.
Maka jangan sampai berkurang pengawasan dari orangtua. Karena orangtua pun bisa menjadi semangat hidupmu. Dan janganlah kamu menjadi anak yang tidak tahu sopan santun.
Akibat pergaulan bebas dan saling bermusuhan termasuk akhlaq yang tidak baik, karena bisa merusak masyarakat yang lain, dan merugikan orang lain. Dan membuat kita selalu bermusuhan dan rasa saling membenci yang menimbulkan pertengkaran. Karena dengan itu manusia akan lupa diri dan melakukan hal-hal yang tidak baik. Oleh karena itu berusahalah untuk melawan kejahatan agar tidak terjerumus dalam lembah kegelapan.
xiii
BAB III
PENUTUP
Alhamdulillah, penyusunan makalah yang sederhana ini dapat kami selesaikan dengan tepat pada waktunya. Kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Semoga segala bantuan dan dukungan dijadikan Allah sebagai amalan yang
sholeh dan mendapat balasan yang setimpal dari-Nya. Amin.
xiv 2. Keluarga yang tidak teratur yang biasanya mementingkan pekerjaannya sendiri dan tidak peduli terhadap anak-anaknya sehingga anaknya jarang berkumpul dengan orangtuanya.
Akibat pergaulan bebas bisa juga dari kurangnya kasih sayang dari
orangtua kepada anaknya.
Maka jangan sampai berkurang pengawasan dari orangtua. Karena orangtua pun bisa menjadi semangat hidupmu. Dan janganlah kamu menjadi anak yang tidak tahu sopan santun.
Akibat pergaulan bebas dan saling bermusuhan termasuk akhlaq yang tidak baik, karena bisa merusak masyarakat yang lain, dan merugikan orang lain. Dan membuat kita selalu bermusuhan dan rasa saling membenci yang menimbulkan pertengkaran. Karena dengan itu manusia akan lupa diri dan melakukan hal-hal yang tidak baik. Oleh karena itu berusahalah untuk melawan kejahatan agar tidak terjerumus dalam lembah kegelapan.

BAB III
PENUTUP
Alhamdulillah, penyusunan makalah yang sederhana ini dapat kami selesaikan dengan tepat pada waktunya. Kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Semoga segala bantuan dan dukungan dijadikan Allah sebagai amalan yang
sholeh dan mendapat balasan yang setimpal dari-Nya. Amin.